17 December 2009

Redireksi Blog

Karena suatu alasan yang membuat saya kesulitan untuk membuka blog ini, maka saya sebagai admin sekaligus penulis di blog ini mengumumkan bahwa blog ini tidak aktif lagi. Dan sebagai gantinya Anda dapat membuka http://tofaninoff.blogspot.com

hanya berubah dari "mustofaninoff" menjadi "tofaninoff" haha. isi postingan sebelumnya juga tetap tersedia di situ

terimakasih atas perhatiannya :D

11 December 2009

Fotografi

Hobi gw banyak. Minat gw juga banyak. Keinginan gw juga banyak. Sayangnya cuma satu yang bisa gw kembangkan: fotografi

Diawali kira-kira tahun 2005, bapak gw pulang dari rumah temannya dengan membawa kotak besar yang gw ga tau itu apa. Kamera. Kamera DSLR
Canon EOS 300D
dari situ minat (atau bakat?) gw mulai berkembang.. dan ternyata, hasil foto-foto sejak 5 tahun yang lalu, hingga kini, mulai menunjukkan keberhasilan perspektif yang nyata.

Dulu, kalo foto gw cuma asal jepret aja, ga perhatiin perspektif, biar hidup, walk room, head room, dsb. Sekarang, alhamdulillah udah

contoh paling nyata adalah foto ini, foto adek gw dan sepupu. Foto itu diambil gw sekitar 5 tahun yang lalu:


ada kritik?
foto itu sebenernya seninya sangaaat kurang, bahkan bisa dibilang jelek.
seharusnya, ngga boleh ada kolom kosong di sebelah kiri, seharusnya objek adek gw taruh di kolom kiri, bukan di tengah
lalu, sebaiknya tidak mengambil foto hingga terlalu bawah seperti itu, sebaiknya sampai kaki saja. untuk menghindari headroom terlalu banyak, maka di-zoom
dan fotonya terlalu gelap









foto yang bisa dibilang bagus, kurang lebih seperti ini hasilnya:




















dan masih banyak lagi.. sayang internet gw sedang masalah, lain kali dibahas yang lain lagi..

08 December 2009

On Fire

Tes sumatif semester ganjil di SMA Negeri 8 hampir usai. Tinggal besok lho, 09/12/2009

Haha gw pengen cerita tentang pengalaman-pengalaman tentang ujian di 8. Dulu, udah lamaaa banget, gw menghadapi TF 1, alias Tes Formatif Pertama. Ternyata, ulangan harian di SMA itu nggak seperti di SMP dulu. Jadi UHnya lebih terjadwal, ada pekannya. Selain itu namanya jadi keren: Tes Formatif hwakakaka.. Bayangan gw, bakalan jadi pekan yang amat sibuk.


Gw mulai menghadapi yang namanya Formatif ini. Sebagai anak SMA yang masih baru mulai dan terbiasa dengan jadwal di SMP, dengan sombongnya gw gak belajar untuk menghadapi Formatif ini. "Halah, paling gampang."

Hari pertama, Senin, formatif pertama adalah Sosiologi. Ternyata gw mendapatkan nilai 4 dari mata uji ini lol. Sungguh engga diduga-duga.


Besoknya, masih sombong pula gw gak belajar. Mata uji, matematika. Dan begitu menghadapi soalnya.. oh meeen...

Ternyata, namanya "Pekan Formatif" itu nggak bener-bener seminggu itu ulangannya. Jadi ada beberapa mapel yg ngaret ulangan karena perbedaan materi yg disampaikan, antara lain Kimia, Biologi, dan Fisika. Khusus fisika, gw susulan karena nggak masuk, dan gw ga tau sampai hari ini dapet berapa.

Oke, banyak sekali remedial yang harus gw jalani. Parahnya, secara nggak langsung ini mengganggu aktivitas belajar gw di 8. Dan bagai efek domino, gara-gara harus belajar utk remed, bab selanjutnya yg sedang dibahas pun gak konsentrasi.

Intinya, formatif 1: suram

Sumatif pertama, alias Ulangan Tengah Semester Ganjil pun mulai. Di sini gw mulai belajar dari pengalaman: belajar yang bener. Walaupun masih ada beberapa yang gak dipelajari. Dan mata uji Sosiologi yang notabene wajib remed, walaupun udah belajar mati-matian, masih aja gak bisa. Kalo ini perkaranya gara-gara materi yang dikeluarin adalah BAB 3, padahal seharusnya cuma sampe BAB 2 aja.

Intinya sumatif pertama masih suram. Dan di rapot bayangan gw suraaam banget.

Sumatif pertama, quarter pertama: suram

Akhirnya pekan TF 2 mulai lagi. Sosiologi lagi. Dan gw dapet nilai pas-pasan SKBM. 75
teruus teruus ulangan. bagai orang yang berjuang, ternyata di 8 itu paling banyak ulangan dibandingkan SMA lainnya. Gatau sistem apa ini.

Alhamdulillah TF 2 ada sedikit perbaikan, walaupun Kimia, karena gw gak masuk, harus susulan dan soalnya, dammit, susah. Gampangan yg pertama. oh meeen entahlah bagaimana nasibnya

Formatif 2: lumayan

Ga disangka, gw belajar di 8 udah hampir setengah bulan. Udah menghabiskan uang SPP sampai 6 X Rp450.000,00. Udah menghabiskan uang ongkos. Sudah berhasil membuat gw mengoleksi 5 lembar KLS KRL. Berhasil membuat gw belajar bermain rubik, dan bermacam-macamnya...

Kira-kira seminggu yang lalu, mulailah yang namanya SUMATIF KEDUA. Belajar mati-matian dimulai, terutama untuk mata uji Sosiologi dan Biologi yang notabene gw remedial selalu. Akhirnya perjuangan menghadapi dua mata uji ini selesai..

Gw menghadapi Sosiologi dengan beban yang tak begitu berat, karena sudah belajar. fuuh..
dan selanjutnya, mata uji Olahraga, Matematika, Fisika, Agama, dan selanjutnya teruus berlangsung...

Hingga hari Sabtu. wah damainya hati karena hari itu libur. Belajar untuk mata uji Kimia di hari Senin. Belajar hingga larut malam, karena tiba-tiba Rhesa bilang, "An Najm, 39". Isinya, "Bahwa manusia tidak akan mendapat apa selain apa yang diusahakannya." Gw termotivasi. Selain itu, MAN JADDA WAJADA, itu juga memotivasi gw. Entah kenapa gw bisa seenaknya melupakan mantra ini yang terbukti bisa mendongkrak nilai gw...


Hasil pertama muncul. PKn. Sontak gw panik, karena nomer gw gak ada di daftar nilai. Ternyata salah di absen. seharusnya 19, jadi 9. Alhamdulillah nilai sangat memuaskan :D
Hingga mata uji fisika akan dibagikan nilainya. Omaigat, you must know, bahwa gw di fisika LUPA BELAJAR DINAMIKA PARTIKEL DAN GERAK MELINGKAR!!! Berita baiknya, hampir 20 soal merupakan dari BAB itu. bagus sekali

akhirnya dengan berbekal akal pikiran dan logika dari Allah, gw bisa mengerjakan soal fisika dengan 9 soal ngasal. SURAM. Sebagai anak SC fisika gw ngerasa malu banget

Ternyata, nilai gw 7,33 ALHAMDULILLAAAAH TIDAK REMED!!! Berarti, dari 30 soal, 9 soal yg ngasal itu salah semua, dan sisanya betul semua lol. Coba gw belajar, pasti bagus

Kimia gw jg gak remed, bagus alhamdulillah. Dan di sumatif kedua mengalami kenaikan nilai yang drastis. Subhanallah...

Dan gw mulai sangat semangat untuk belajar. Akan membuktikan bahwa gw bukan murid biasa di 8. Lihatlah gw nanti di semester 2..

On Fire...

07 December 2009

Di Indonesia, Protes itu Dilarang

Ah, entah kenapa setelah nulis judul itu, pikiran gw tertuju pada jaman pemerintahan Suharto. Waktu itu, orang yang protes (jangankan protes, berpendapat negatif dikit aja) bakalan ditangkap dan "dihilangkan". Aneh deh

Ternyata kebiasaan protes atau mengemukakan pendapat itu nggak biasa di Indonesia. Gara-gara si Kenthus itu. Yaa jadinya bisa diliat di postingan blog sebelum ini, tentang naik kereta. Waktu itu gw protes ke orang untuk nggak dorong-dorong. Dia justru melempar balik "tuntutan" gw, bukannya minta maaf. Itulah Indonesia, bagi yg belum tahu

Gak lama ini, ada kasus seorang pegawai bank swasta yang protes (tepatnya curhat) akan pelayanan sebuah rumah sakit. Rumah Sakit Omni International Bintaro. Ya, tepat sekali, Bu Prita

Tahukah Anda bahwa pada bulan Juli (kalau tidak salah) beliau dipenjara selama kurang lebih 14 hari? Oh God penting banget apa? Padahal jelas sekali di pasal 28 UUD '45 dituliskan bahwa
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Gila, gw yang masih SMA seriing banget dijejelin sama UUD pasal segini. Berarti mengeluarkan pikiran itu wajar dong secara hukum? oh meen


Dan gw gak habis pikir dengan sang pengadu itu. Baca ini deh

seharusnya begitulah cara pemilik perusahaan/apalah itu kalau diberi kritik atau dicela. BUKAN MENUNTUT

Menyedihkan banget deh rasanya, kalo orang ngomong aja bisa masuk penjara.

Dan taukah Anda bahwa akhir-akhir ini kasus Bu Prita dibuka lagi? Padahal beberapa bulan yang lalu sudah resmi ditutup. Dan beliau diadili, terkena hukum pidana 6 bulan penjara, dan perdata sebesar 204 juta rupiah

...jumlah uang yang sangat besar

tak tahukah pihak RS Omni bahwa dengan menuntut, nama mereka sudah sangat buruk? tak tahukah mereka bahwa dengan dikabulkannya tuntutanmu, maka namamu semakin buruk? semakin tak dipercaya? apalah gunanya uang? lebih baik meminta maaf bukan??

entahlah, heran dengan tingkah laku manusia masa kini. semoga ke depannya semua orang bisa lapang dada menerima kritik, dan memperbaiki diri...